Jakarta (28/05/2012), Isu tentang Kesetaraan Gender
masih berlanjut hingga saat ini, bahkan para Feminis masih terus
menyebarkan pemikiran-pemikirannya, salah satunya seperti mengadakan
seminar Feminisme di Auditorium Gedung I, Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Indonesia, Selasa lalu (01/05), dengan Prof. Musdah Mulia
dan Dr. Gadis Arivia sebagai salah satu pembicaranya.
Namun, pada faktanya, hingga saat ini masih belum ada Pusat Studi
Kajian Gender di Indonesia yang bisa meneliti secara lebih jauh dan
serius terhadap ide-ide feminisme serta mendasarkan penelitian tersebut
pada worldview Islam ataupun para muslimah yang bisa mengcounter
pemikiran-pemikiran Feminis tersebut.
Oleh karenanya, perempuan Indonesia, khususnya Muslimah membutuhkan
informasi memadai mengenai segala hal tentang Feminisme agar pemahaman
mereka tidak tersesat pada ide-ide nyeleneh para feminis.
Thisisgender.com, sebagai salah satu situs kajian feminisme dan media
online kemuslimahan pertama di Indonesia akan menjawab tantangan yang
sedang dihadapi oleh para Muslimah Indonesia saat ini.
“Alhamdulillah, kini telah lahir sebuah website khusus yang membahas
masalah gender dan hal-hal yang berkaitan dengan tema-tema kewanitaan
yang dikupas berdasarkan perspektif Islam. Website ini lahir karena
kegelisahan yang sama yang dirasakan masyarakat muslim dari berbagai
organisasi Islam di Indonesia akibat upaya-upaya kaum liberalis, feminis
dan posmodernis yang semakin gencar menyebarkan pemikiran-pemikirannya
mengenai gender dan peranan-peranan wanita melalui tangan-tangan media,
lembaga sampai negara”, jelas Sakinah Fithriyah, Juru Bicara This is Gender, the Center for Gender Studies (CGS) kepada media belum lama ini.
Bahkan, rencananya situs yang digawangi oleh Muslimah-muslimah dari
beberapa organisasi Islam ini akan mengadakan launching pertamanya di
Gedung Program Doktoral, Univ. Ibn. Khaldun, pada Selasa besok
(29/05/2012), bersamaan dengan digelarnya acara Kuliah Umum “Homoseksual
dan Gender dalam Perspektif Islam dan Psikologi” yang rencananya akan
diisi oleh Prof. Malik Badri, Pakar Psikologi Internasional asal Sudan
dan Dr. Hamid Fahmy Zarkasy, Direktur Pascasarjana ISID Gontor.
Mendapat Sambutan
Melihat
antusiasme yang ditunjukkan oleh para Muslimah terhadap kelahiran CGS,
justru mendapatkan sambutan dari Penanggung Jawab Divisi Perempuan
Ghurabaa (Militant Tauhid), ia menyatakan dukungan yang luar biasa
terhadap gerakan perempuan anti feminis ini.
“Kalau laki-laki yang menolak feminis seperti kurang greget, justru
dengan hadirnya gerakan anti feminisme dari kalangan muslimah ini akan
semakin mengokohkan perjaungan bahwa penolakan terhadap feminisme ini
datang dari berbagai elemen umat Islam, tolak RUU KKG adalah harga
mati”, jelasnya, sebagaimana dikutip dari situs undergroundtauhid.com,
Minggu lalu (13/05).
Proyek Pertama CGS
Tidak hanya itu, sebelumnya, CGS sudah menerima proyek pertamanya. Para pengurus bersama dengan INSISTS (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations)
membuat kritikan terhadap RUU KKG yang dituangkan ke dalam tulisan
analisis. Rencananya, tulisan analisis tersebut akan diserahkan ke
Komisi VIII pada hari ini (28/05).
Bagaimanapun, DPR, khususnya Komisi VIII harus tahu secara lengkap info
mengenai Kesetaraan Gender ini, mulai dari definisi Gender yang
bermasalah dan didekonstruksi sedemikian rupa, makna Keadilan,
Kesetaraan, membedah konsep Diskriminasi, pertentangan RUU ini dengan
Pancasila sila Pertama dan UUD 45 Pasal 28 J ayat (2) tentang HAM hingga
masalah overlapping (tumpang tindih) dengan UU lain.
Tentang CGS
CGS lahir pada tanggal 07 April lalu, ditandai dengan lahirnya sebuah
grup di FB dan blog, kemudian karena animo yang begitu besar terhadap
grup dan blog, akhirnya kami-pengurus perempuan, dibantu dengan empat
Laki-laki, membuat website resmi yang mengkhususkan diri untuk
mengcounter feminisme dan kesetaraan gender, selain membuat fanspage di
Facebook dan Twitter.
Rubrik CGS terdiri dari Suara Muslimah yang berisi Liputan tentang
kegiatan kemuslimahan dan event-event yang akan berlangsung, artikel
yang terdiri dari Fikrah, Studi Gender, Teladan Muslimah, Sejarah, Fiqh
Muslimah dan Resensi Buku, terakhir rubrik Konsultasi dan galeri Album.
(Sarah Mantovani)
Untuk Kritik dan Saran serta informasi lebih lanjut hubungi :
www.thisisgender.com
Twitter : @ThisisGenderCom
FB : This is Gender
sumber: http://islampos.com/this-is-gender-mengcounter-feminisme-secara-akademik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar